Believe - Exercise - Forget - Active - State - Teach
"Whether you think you can, or you think you can't: you're right." — Henry Ford
Hampir setiap praktisi pemberdayaan insani (HC Practitioner) memahami bahwa perubahan perilaku dimulai dari mindset atau pola pikir. Pola pikir adalah titik awal seseorang untuk berkembang atau sebaliknya. Mindset seseorang terbentuk sepanjang hidupnya, mulai dari masa kanak-kanak hingga nyaris tutup usia.
Jika seorang anak percaya bahwa matematika itu sulit, maka matematika akan selalu sulit baginya. Jika seorang remaja tidak percaya pada dirinya, kemungkinan besar ia akan tumbuh dengan rasa minder yang melekat pada dirinya. Jika seorang pekerja percaya bahwa cara satu-satunya sukses adalah dengan pulang malam, maka itulah satu-satunya cara yang akan dilakukannya. Jika orang tua percaya bahwa dirinya telah sulit berubah, ia akan sulit untuk berubah.
Apa pun belief anda, itulah anda. Dan anda akan mempertahankan belief itu di alam bawah sadar dan tidak sadar anda, karena mungkin anda pernah mendapat informasi, pernah mengalami dan trauma, dan lain sebagainya. Pertanyaanya, bagaimana mengubah belief? Terutama limiting belief (mindset yang mencegah seseorang untuk berkembang).
Ada banyak cara untuk melakukannya, mulai dari psikoterapi hingga coaching. Tiap orang memiliki preferensi caranya, namun perubahan belief atau mindset tidak akan terjadi jika seseorang tidak memiliki niat untuk mengubah dirinya, perubahan dimulai kesadaran diri yang memiliki limiting belief lalu terbuka untuk mengikuti prosesnya.
Mari kita coba latihan sederhana untuk menguji belief:
Latihan 1:
Latihan 2:
Kisah nyata seseorang yang ikut kelas scuba diving untuk pertama kalinya; ia sadar memiliki limiting belief bahwa kolam renang dan lautan adalah berbahaya, akibatnya ia mengaku tak pernah berani berenang. Setelah mengalami sendiri prosesnya dan percaya trainer scuba divingnya adalah profesional, ia akhirnya sadar semua keterbatasan hanya ada di kepalanya saja.
Jabat erat,
Aji